Di artikel ini kami akan bahas berkaitan dengan pedoman budidaya bunga krisan yang mudah dilakukan. Bunga krisan atau bunga seruni merupakan tanaman semak dengan tinggi sekitar 30 – 200 cm. Siklus hidup tanaman ini ada dua macam yaitu bersifat semusim (annual) dan tahunan (perenial). Dikatakan semusim bila daur hidupnya selesai setelah bunga dipanen. Sedangkan disebut tahunan yaitu bila daur hidupnya dengan cara dilakukan pemangkasan untuk menumbuhkan tunas baru.
Pedoman Budidaya Bunga Krisan
Bila ingin membudidayakan bunga krisan / seruni, Anda bisa melakukan beberapa langkah di bawah. Mulai dari melakukan pembibitan sampai dengan pasca panen bunga krisan. Selengkapnya bisa baca penjelasan berikut ini :
1. Pembibitan Bunga Krisan
Berikut beberapa langkah dalam pembibitan bunga seruni atau krisan yaitu mulai dari :
- Persyaratan Bibit
- Penyiapan Bibit
- Teknik Penyemaian Bibit
- Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
- Pemindahan Bibit
2. Pengolahan Media Tanam Bunga Krisan
Untuk mengolah media tanam dari bunga krisan / seruni dilakukan dengan cara :
a. Pembentukan Bedengan
Lakukan pengolahan tanah dengan memakai cangkul sedalam 30 cm sampai gembur. Kemudian keringanginkan selama kurang lebih 15 hari. Lalu gemburkan tanah untuk yang kedua kalinya sambil dibersihkan dari gulma. Bentuklah bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dan tinggi 20 – 30 cm. Untuk panjang disesuaikan dengan lahan yang ada dan jarak antara bedengan 30 – 40 cm.
b. Pengapuran
Tanah yang memiliki pH > 5,5, harus diberi pengapuran berupa kapur pertanian misalnya dengan dolomit, kalsit, zeagro. Proses pengapuran dilakukan dengan cara disebar secara merata pada permukaan bedengan. Pemberian dosis tergantung pada pH tanah. Contohnya untuk pengapuran dengan dolomit ketentuannya sbb :
- pH 5 = 5,02 ton/ha,
- pH 5,2 = 4,08 ton/ha,
- pH 5,3 = 3,60 ton/ha,
- pH 5,4 = 3,12 ton/ha.
3. Teknik Penanaman Bunga Krisan
Ada beberapa teknik dalam menanam bunga krisan atau seruni yaitu :
- Teknik Penanaman Bunga Potong
- Teknik Penanaman untuk Memperpendek Batang
- Teknik Penanaman untuk Bunga Pot
4. Pemeliharaan Tanaman Bunga Krisan
a. Penjarangan dan Penyulaman
Waktu penyulaman dilakukan seawal mungkin yakni 10 – 15 hari pasca tanam. Penyulaman dikerjakan dengan cara mengganti bibit yang mati atau layu permanen dengan bibit yang baru.
b. Penyiangan
Waktu penyiangan dan penggemburan tanah biasanya 2 minggu pasca tanam. Penyiangan dengan cangkul atau kored. Dan dilakukan dengan hati-hati dalam membersihkan rumput- rumput liar.
c. Pengairan dan Penyiraman
Pengairan yang paling baik yaitu pada pagi atau sore hari. Pengairan dijalankan secara kontinu 1 – 2 kali sehari, tergantung pada cuaca atau medium tumbuh. Pengairan dikerjakan dengan cara mengabutkan air atau sistem irigasi tetes sampai tanah basah.
Panen Bunga Krisan
1. Ciri dan Umur Panen
Penentuan stadium panen yaitu saat bunga sudah setengah mekar atau 3 – 4 hari sebelum mekar penuh. Tipe spray 75 – 80% dari seluruh tanaman. Umur tanaman siap panen yakni setelah 3 – 4 bulan pasca tanam.
2. Cara Panen
Panen sebaiknya dilakukan pada pagi hari. Karena pada pagi hari suhu udaranya tidak terlalu tinggi. Dan juga di waktu pagi hari adalah saat bunga krisan berturgor optimum. Pemanenan bisa dilakukan dengan 2 cara yakni dipotong tangkainya dan dicabut seluruh tanaman. Tata cara panen bunga krisan:
- tentukan tanaman siap panen,
- potong tangkai bunga dengan gunting steril sepanjang 60 – 80 cm, dan
- sisakan tunggul batang bunga krisan setinggi 20 – 30 cm dari permukaan tanah.
3. Prakiraan Produksi
Perkiraan hasil bunga krisan seluas 1 ha (jarak 10 x 10 cm) adalah 800 ribu tanaman.
Pascapanen Bunga Krisan
a. Pengumpulan
Kumpulkan bunga hasil panen. Kemudian ikat tangkai bunga berisi sekitar 50 – 1000 tangkai. Lalu simpan pada rak-rak.
b. Penyortiran dan Penggolongan
Pisahkan tangkai bunga sesuai tipe bunga, warna dan varietasnya. Kemudian bersihkan dari daun-daun kering atau terserang hama. Buang daun-daun tua pada pangkal tangkai.
Kriteria utama bunga potong yaitu melingkupi penampilan yang baik, menarik, sehat serta bebas hama dan penyakit. Kriteria ini dibedakan jadi 3 kelas yakni:
- Kelas I buat pelanggan di hotel dan florist besar. Yakni panjang tangkai bunga lebih dari 70 cm, diameter pangkal tangkai bunga lebih 5 mm.
- Kelas II dan III buat pelanggan rumah tangga, florits menengah dan dekorasi massal. Yakni panjang tangkai bunga kurang dari 70 cm dan diameter pangkal tangkai bunga kurang dari 5 mm.
c. Pengemasan dan Pengangkutan
Tentukan alat angkutan atau transportasi yang cocok dengan jarak tempuh ke tempat pemasaran. Susunlah kemasan yang berisi bunga krisan tersebut secara teratur, rapi dan tidak longgar, dalam bak atau box alat angkut.
Sekian informasi seputar pedoman budidaya bunga krisan yang mudah dilakukan, semoga post ini berguna buat kalian. Kami berharap post ini diviralkan supaya semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi:
- Peluang Agribisnis / Agrobisnis
- Investasi Kavling Produktif
Add Comment