Tanaman Obat Tanaman Hutan

Panduan Budidaya Tanaman Cengkeh agar Cepat Panen

Budidaya Tanaman Cengkeh

Apakah Anda ingin menanam dan merawat pohon cengkeh? Bila iya, Anda berada di tempat / web yang tepat. Karena artikel ini akan membahas panduan budidaya tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum).

Budidaya Tanaman Cengkeh

Syarat Tumbuh Pohon Cengkeh

Pohon cengkeh tumbuh pada lokasi dengan, kriteria :

  • ketinggian 300 – 600 mdpl,
  • suhu 22 – 30 oC,
  • intensitas curah hujan 1.500 – 4.500 mm/tahun,
  • karakterisitik tanah gembur,
  • kedalaman solum minimum 2 m, dan
  • tanah tidak berpadas dengan pH optimal 5,5 – 6,5.

Jenis tanah yang baik untuk budidaya tanaman cengkeh adalah jenis :

  • latosol,
  • andosol, dan
  • podsolik merah.

Cara Budidaya Tanaman Cengkeh

Berikut beberapa langkah untuk merawat pohon / tanaman cengkeh :

Penanaman Tanaman

Proses awal budidaya tanaman cengkeh yaitu lakukan pembersihan lahan terlebih dahulu. Kemudian lanjutkan dengan pengolahan tanah. Hal ini dilakukan khususnya bila lahannya bekas tunggak atau akar kayu yang dapat menyebabkan rayap atau jamur akar.

Pembuatan lubang tanam umumnya disiapkan sejak bulan Juli – September dan ditutup pada bulan Oktober. Tujuannya supaya lubang dan tanah galian terkena panas yang cukup lama.

Ukuran yang biasa dipakai dalam pembuatan lubang tanam, yakni :

  • 60x60x60 cm (panjang),
  • 80x80x80 cm (lebar), dan
  • 1x1x1 m (kedalaman).

2 minggu – 1 bulan sebelum tanam, tanah diberi pupuk kandang yang sudah jadi kompos sebanyak 5 – 10 kg/pohon. Untuk mengatur kelebihan air Anda perlu membuat saluran drainase yang cukup. Penanaman dilakukan saat semua persiapan telah mencapai hampir 90%.

Tempat teduh alami atau buatan sudah disiapkan, lubang tanam yang memenuhi syarat sudah ditutup, dan jarak tanam sudah ditentukan. Jarak yang dipakai dalam penanaman cengkeh tak sama tergantung pada ketinggian dan kemiringan lahan.

Untuk jarak tanam pada budidaya tanaman cengkeh yaitu :

  1. di tanah datar 8×8 m = 156 pohon;
  2. di tanah sedikit miring setidaknya 6×6 m = 256 pohon;
  3. bisa bervariasi :
  • 8×6 m = 200 pohon,
  • 6×7 m = 238 pohon, dan
  • 7×8 m = 178 pohon.

Bila ada gangguan yang bisa merugikan, jarak bisa dibuat lebih dekat, misalnya 4×4 m = 625 pohon.

Penanaman cengkeh dilaksanakan pada awal musim hujan. Dalam penanaman dilakukan juga pola tanam campuran (polikultur) dengan sistem tanam pagar.

Sistem tanam pagar yakni memperkecil jarak tanam dalam baris (Timur – Barat). Misalnya 12×5 m atau 14×6 m. Sehingga ada ruang yang tersedia untuk menanam tanaman campuran (selain cengkeh) di sela-selanya.

Tanaman campuran bisa dilakukan pada tanaman yang belum dan/atau kurang produkif. Beberapa tanaman campuran yang bisa dipakai bersama tanaman cengkeh, antara lain :

  • kacang,
  • kacang tunggak,
  • jagung, dan
  • tanaman lain.

Namun pengecualian untuk ubi kayu / tapioka. Karena ubi kayu menyerap banyak garam mineral dari tanah dan tak akan kembali. Sehingga hal tersebut akan cepat mengurangi kesuburan tanah.

Perawatan Tanaman

Tanaman yang berumur 1 – 5 tahun merupakan periode yang kritis pada saat budidaya tanaman cengkeh. Sekitar 10 – 30% tanaman yang telah ditanam di lapangan mengalami kematian atau perlu diganti / disulam karena berbagai sebab, seperti :

  • hama penyakit,
  • kekeringan,
  • kalah bersaing dengan gulma,
  • atau penyebab lainnya.

Penggemburan tanah di sekeliling tanaman di daerah sekitar perakaran di cangkul dangkal (±

10 cm) sekurang-kurangnya 2 kali setahun. Yakni pada awal dan akhir musim hujan sekaligus sebagai persiapan pemupukan tanaman.

Gulma atau alang-alang perlu dibersihkan hingga akar-akarnya dengan cangkul / garpu. Atau bisa juga dengan penyemprotan herbisisda.

Pengaturan Naungan

Pada stadia awal pertumbuhan, tanaman cengkeh membutuhkan naungan yang cukup. Ada dua nanungan yang digunakan dalam budidaya tanaman cengkeh, yaitu :

1. Naungan buatan

Naungan buatan / sementara dapat menggunakan :

  • daun nyiur yang dianyam, atau
  • kepang dari bambu sampai umur 2 tahun.

Naungan buatan diadakan maksimal untuk 2 periode musim kemarau setelah penanaman.

2. Naungan alami

Naungan alami (pohon peneduh) dapat digunakan di sekitar tanaman dengan pupuk hijau. Maksudnya untuk :

  • menahan teriknya sinar matahari,
  • menahan angin, dan
  • mengurangi jatuhnya hujan lebat.

Pohon peneduh yang ditanam biasanya Theoprocia atau Flumingia congesta. Tanaman ini bukan merupakan saingan akar. Jika naungan alami sudah terlihat gelap perlu segera dipangkas.

Pangkasan dimasukkan ke dalam rorak (sebagai humus). Jangan memangkas pohon peneduh pada musim kemarau, karena akan merugikan.

Setelah tanaman cengkeh mencapai umur 5 tahun, naungan alami bisa dihilangkan. Karena tanaman telah tahan terhadap semua pengaruh dari luar.

Penyiraman Tanaman

Penyiraman merupakan tahapan budidaya tanaman cengkeh yang tidak kalah penting. Pada awal pertumbuhan tanaman cengkeh membutuhkan kondisi tanah yang lembap. Sehingga pada musim kemarau harus adanya penyiraman minimal dilakukan 2 – 3 kali sehari.

Penyiraman dilakukan pada sore hari setelah pukul 15.00. Karena saat sore hari keadaannya sejuk dan tak akan terjadi banyak penguapan. Sehingga air bisa akar cengkeh serap dalam jumlah yang banyak.

Pada tanaman dewasa penyiraman kurang diperlukan lagi. Kecuali pada kondisi iklim ekstrim kering.

Pemupukan Tanaman

Pemupukan dalam budidaya tanaman cengkeh bertujuan untuk :

  • memperbaiki pertumbuhan tanaman cengkeh, dan
  • meningkatkan produksi cengkeh setelah panen.

Berdasarkan pola penyebaran akarnya, penempatan pupuk pada tanaman cengkeh dilakukan di bawah proyeksi tajuk dan bagian dalam tajuk.

Pemupukan pada tanaman cengkeh diberikan 2 kali dalam setahun, yakni saat :

  • awal musim hujan (basah) atau akhir musim kemarau, dan
  • awal musim kemarau (kering) atau akhir musim hujan.

Jenis pupuk yang diberikan bisa berupa pupuk organik (pupuk kandang / kompos) dan pupuk anorganik. Baik tunggal ataupun berupa pupuk majemuk dalam bentuk butiran ataupun tablet.

Pupuk organik berbentuk butiran diberikan pada proyeksi tajuk ⅔ bagian dan ⅓ bagian di bawah bagian dalam tajuk. Pupuk organik berbentuk butiran, yaitu seperti :

  • UREA,
  • TSP/SP-36,
  • KCl, dan
  • Kieserit.

Pupuk anorganik berbentuk tablet diberikan dalam 8 lubang tunggal sedalam 10 – 15 cm. Dengan rincian masing-masing 4 lubang dibawah (proyeksi tajuk daun dan tajuk bagian dalam).

Pupuk tablet hanya diberikan 1 tahun sekali, yakni pada awal musim hujan.

Baca juga : Pedoman Perawatan Tanaman Kemiri

Demikian informasi berkaitan dengan panduan budidaya tanaman cengkeh agar cepat panen, semoga post kali ini membantu kalian. Tolong post Tanaman Obat dan MPTS (Multipurpose Tree Species) ini disebarluaskan biar semakin banyak yang mendapat manfaat.

Referensi : Katalog Tumbuhan Hutan

Add Comment

Click here to post a comment

Topics

Arsip

Kategori




Seedbacklink