Anda mau membudidayakan sayuran bayam sebagai bisnis utama atau sampingan? Bila iya, Anda berada di tempat yang tepat untuk tahu budidaya sayuran bayam. Karena artikel ini akan membahas panduan bisnis budidaya bayam yang mudah dilakukan.
Sayuran Bayam
Bayam (Amaranthus spp. L) adalah salah satu jenis sayuran daun daerah tropis penting, seperti di Indonesia. Bayam umumnya kita konsumsi sebagai sayuran hijau karena banyak mengandung vitamin serta mineral.
Di Indonesia ada 3 jenis bayam, yakni :
1) Amaranthus Tricolor
Amaranthus tricolor adalah bayam cabut yang banyak petani usahakan. Bayam jenis ini memiliki ciri :
- batangnya berwarna merah (bayam merah), dan
- ada pula yang berwarna hijau keputih-putihan.
2) Amaranthus Dubius
Amaranthus dubius merupakan bayam petik yang biasanya dipelihara di halaman rumah. Ciri dari bayam ini, yaitu :
- pertumbuhannya lebih tegak,
- berdaun agak lebar sampai lebar,
- warna daun hijau tua, dan
- ada yang berwarna kemerah-merahan.
3) Amaranthus Cruentus
Amaranthus cruentus yaitu jenis bayam yang bisa ditanam sebagai bayam cabut dan bayam petik. Ciri-ciri bayam ini yaitu :
- tumbuh tegak,
- berdaun besar,
- berwarna hijau keabu-abuan, dan
- bisa dipanen secara cabutan pada umur 3 minggu.
Ketiga jenis bayam di atas merupakan komoditas bisnis budidaya bayam yang menjanjikan.
Persyaratan Tumbuh Bayam
Informasi pertama dalam panduan bisnis budidaya bayam yaitu syarta tumbuhnya. Bayam cocok ditanam pada hampir setiap jenis tanah namun sebaiknya ditanam pada tanah yang gembur dan cukup subur dengan kisaran pH 6 – 7.
Sayuran ini bisa tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian 1.000 m dpl. Dan waktu tanam bayam yang terbaik adalah pada awal musim :
- hujan antara bulan Oktober – November, atau
- kemarau antara bulan Maret – April.
Pedoman Budidaya Bayam
Berikut ini cara pembudidayaan sayuran bayam yang bisa dilakukan sebagai panduan bisnis budidaya bayam :
a. Benih
Panduan bisnis budidaya bayam yang pertama yaitu pembenihan. Varietas yang dianjurkan adalah :
- Giti Hijau,
- Giti Merah,
- Kakap Hijau,
- Bangkok, dan
- Cimangkok.
Tanaman bayam dikembangbiakkan melalui biji. Biji bayam yang mau dijadikan benih harus berumur cukup tua yaitu sekitar 3 bulan.
Karena benih yang muda tak tahan disimpan lama dan daya kecambahnya cepat menurun. Sedangkan benih bayam yang cukup tua bisa disimpan lama hingga satu tahun.
Benih bayam tidak memiliki masa dormansi. Kebutuhan benih bayam yaitu sebanyak 5 – 10 kg tiap hektar atau 0,5 – 1 g tiap m2.
b. Persiapan Lahan dan Persemaian
Panduan bisnis budidaya bayam yang kedua yaitu persiapan lahan dan persemaian. Lahan untuk pertanaman bayam harus diolah lebih dulu dengan dicangkul sedalam 20 – 30 cm agar gembur.
Setelah itu, Anda buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur. Hal ini dilakukan agar bayam mendapatkan cahaya penuh. Ketentuan bedengannnya yaitu :
- lebar bedengan 1 m, dan
- panjang bedengan bisa dibuat tergantung ukuran / bentuk lahan.
Setelah Anda ratakan, lalu bedengan diberi pupuk kandang dengan dosis 10 ton/ha. Namun jika kondisi tanahnya kurang subur (kandungan bahan organiknya rendah) maka dosisnya 1 kg/ 10 m2. Lahan yang kaya bahan organik tak perlu lagi diberi pupuk kandang lagi.
Selanjutnya, pupuk buatan diberikan dengan dosis (per hektar) :
- N = 120 kg,
- P2O5 = 90 kg, dan
- K2O = 50 kg
Atau setara dengan (tiap m2 luas bedengan) :
- Urea = 30 g,
- TSP = 20 g, dan
- KCl = 10 g.
Pupuk tersebut disebar rata dan diaduk pada bedengan. Kemudian permukaannya diratakan.
c. Penanaman Benih
Panduan bisnis budidaya bayam yang ketiga yaitu penanaman benih. Penanaman benih bayam bisa dilakukan dengan 3 cara, yakni :
1. Menyebar Biji Langsung pada Bedengan
Cara disebar langsung umumnya dipakai untuk penanaman bayam cabut. Biji bayam disebar langsung secara merata di atas permukaan bedengan / lahan. Lalu ditutup tipis dengan tanah (tebalnya kurang lebih 1 – 2 cm).
2. Menyebar Langsung pada Larikan/Barisan
Biji bisa juga disebarkan pada larikan / barisan dengan jarak antar barisan yaitu 10 – 15 cm. Lalu ditutup kembali dengan lapisan tipis tanah.
3. Melalui Persemaian Lebih Dahulu
Persemaian umumnya digunakan untuk penanaman bayam petik. Benih disemai. Lalu setelah tumbuh (kurang dari 10 hari), bibit dibumbun dan dipelihara selama kurang lebih 3 minggu hingga siap dipindah ke lapangan. Jarak tanam pada sistem ini yaitu 50 cm x 30 cm.
d. Pemeliharaan
Panduan bisnis budidaya bayam yang keempat yaitu pemeliharaan. Tanaman bayam khususnya bayam cabut jarang terserang penyakit yang ditularkan lewat tanah. Oleh sebab itu, rotasi tanaman tak merupakan keharusan.
Tanaman bayam bisa berproduksi dengan baik walaupun ditanam pada tanah yang sudah beberapa kali ditanami dengan bayam. Asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan melakukan pemupukan yang teratur.
Kebutuhan air untuk tanaman harus diperhatikan. Ketentuan terkait kebutuhan air yaitu :
- tanaman bayam yang masih muda hingga minggu pertama setelah tanam memerlukan air sebesar 4 mm/tanaman atau 4 l/m2 dalam sehari.
- menjelang dewasa tanaman ini butuh air sekitar 8 mm atau 8 l/m2 setiap harinya.
Penyiangan rumput secara khusus pada pertanaman bayam petik tak terlalu dibutuhkan. Tapi pada pertanaman bayam cabut sangat dibutuhkan.
e. Pengendalian OPT
Panduan bisnis budidaya bayam yang kelima yaitu pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam di antaranya adalah :
- ulat daun,
- kutu daun,
- pengorok daun, dan
- belalang.
Bila terpaksa harus memakai insektisida, gunakan jenis insektisida yang aman dan mudah terurai, seperti :
- insektisida biologi,
- insektisida nabati, atau
- insektisida piretroid sintetik.
Sedangkan penyakit biasanya kurang merugikan tanaman bayam. Terutama bila lingkungan sekitar pertanaman terpelihara dengan baik, seperti :
- drainase baik,
- cahaya matahari maksimum, dan
- pemupukan tidak terlalu banyak.
Penyakit yang sering dijumpai adalah :
- rebah kecambah (Rhizoctonia solani), dan
- penyakit karat putih (Albugo sp.)
f. Panen dan Pascapanen
Panduan bisnis budidaya bayam berikutnya yaitu panen dan pascapanen. Kriteria tanaman siap panen yakni tanaman telah berumur 18 – 25 hari setela semai (HSS). Cara memanen bayam yang perlu Anda perhatikan :
Bayam Cabut
Bayam cabut umumnya dipanen jika tingginya telah mencapai kira-kira 20 cm. Yaitu pada umur antara 3 – 4 minggu setelah tanaman tumbuh. Untuk caranya :
- dapat dicabut dengan akarnya, atau
- memotong pada bagian pangkal ± 2 cm di atas permukaan tanah.
Bayam Petik
Sedangkan bayam petik umumnya mulai bisa dipanen pada umur antara 1 – 1½ bulan. Dengan interval pemetikan seminggu sekali.
Produksi tanaman bayam yang dipelihara dengan baik bisa mencapai 5 – 10 ton/ha.
Penanganan pasca panen bayam (khususnya yang diarahkan untuk mempertahankan kesegarannya), yakni dengan cara :
- menempatkan sayuran bayam yang baru dipanen di tempat berair,
- merendam bagian akarnya, dan
- transportasi (pengiriman produk) dilaksanakan secepat mungkin.
Panduan Bisnis Budidaya Bayam
Berikut contoh perhitungan analisis bisnis budidaya sayuran bayam yang mungkin bisa dijadikan rujukan :
Perhitungan Bisnis
Ini perhitungan estimasi laba/rugi bisnis budidaya bayam :
Biaya Produksi
Untuk 500 gr benih bayam, berikut biaya produksi budidaya sayuran bayam :
- Benih 500 gr = Rp 45.000
- Pupuk :
- Pupuk Urea 10.kg @ Rp 1.500 = Rp 15.000
- Pupuk Phonska 5 kg @ Rp 2.500 = Rp 12.500
- Pupuk kandang 5 Karung @ Rp 10.000 = Rp 50.000
- Dolomit 50 kg @ Rp 800 = Rp 40.000
- Pestisida
- Dursban 500 ml = Rp 38.000
- Dithane 250 gr = Rp 30.000
Biaya Tenaga Kerja
Sedangkan untuk biaya tenaga kerja dalam bisnis budidaya sayuran bayam :
- Pembuatan bedeng ⇒ 1 HK @ Rp 60.000 = Rp 60.000
- Penanaman ⇒ 0,5 HK @ Rp 60.000 = Rp 30.000
- Penyiangan ⇒ 0,5 HK @ Rp 60.000 = Rp 30.000
- Penyemprotan & pemupukan ⇒ 0,5 HK @ Rp 60.000 = Rp 30.000
- Panen Bayam ⇒ 2 HK @ Rp 60.000 = Rp 120.000
Total Biaya Produksi
- Total Biaya produksi Rp 500.500
- Hasil Panen = 1.000 ikat
- Harga jual @ Rp 1.000/ikat = Rp 1.000.000
- Keuntungan / Laba = Rp 1.000.000 – Rp 500.500 = Rp 499.500
Strategi Pemasaran
Untuk memasarkan hasil budidaya sayuran bayam bisa via offline maupun online. Pemasaran bisnis budidaya bayam secara offline bisa melalui brosur, spanduk, media cetak, dll. Sedangkan pemasaran online bisa via media sosial dan website.
Bila sudah punya akun media sosial maupun alamat website, Anda bisa meningkatkan reputasinya dengan teknik / strategi backlink. Teknik backlink yang bisa Anda coba seperti content placement, banner, atau guest post.
Di sini kami menawarkan jasa tanam backlink untuk media sosial atau website bisnis Anda. Jasa yang kami tawarkan seperti jasa guest post, content placement, pasang banner website, dll.
Demikian info mengenai panduan bisnis budidaya bayam yang mudah dilakukan, kami harap artikel ini bermanfaat untuk teman-teman semua. Kami berharap artikel panduan budidaya sayuran (hortikultura) ini diviralkan agar semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Add Comment